Senin, 21 Oktober 2013

KOHORT BAYI

  
2.1  Manajemen Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider. Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Ciri Definisi Operasional yaitu :
1.      Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2.      Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
3.      Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
4.      Ada diagnosa kebidanan.
5.      Ada rencana asuhan kebidanan .
6.      Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan
7.      Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
8.      Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
9.      Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.

B.     Langkah Langkah dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan.
Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktifitas manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian , pengarahan ,kordinasi ,dan pengawasan (supervisi dan evaluasi).


Langkah I : Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.
Langkah III : Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Dan Memerlukan Penanganan Segera.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah dididentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.
Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaiman atelah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.

2.2  Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan
         Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba :
o   Si ( siapa yg akan membuatnya )
o   A ( apa yg hrs direncanakan )
o   Bi ( bila dilaksanakan )
o   Di ( dimana tpt pelaksanaan )
o   Ba ( bagaimana hasilnya )
Terdapat 3 unsur pokok yaitu :
A.    INPUT
“Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan kerja. Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis”.
Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan.  Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
B.     PROSES
“Interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001).”
“Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”. (Donabedian, 1980).
“Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan interaksi secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien”.
Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Proses adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien. Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi kesehatan dalam me-manage pasien. Kriteria umum yang digunakan adalah derajat dimana pengelolaan pasien, konform dengan standar-standar dan harapan-harapan masing-masing proses.
C.    OUTPUT
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam medis dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed consent.

2.3  KOHORT BAYI
A. Pengertian
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balitaUpaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat.
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan anak maka setiap bayi/anak di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register kohort.
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh bayi  yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data bayi ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.
a.       pengertian
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
b.      Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan
B.  Cara pengisian kohort bayi Yang lama
Kolom  1
Diisi nomor urut
Kolom  2
Diisi Nama bayi dan orang tua bayi
Kolom  3
Diisi tanggal lahir bayi
Kolom 4
Diisi jenis kelamin bayi
Kolom 5
Diisi berat badan bayi saat lahir
Kolom  6
Diisi alamat
Kolom 7 dan 8
Kunjungan neonatal (by umur 0-7 hr dan by umur 8- 1 bln)
Kolom 9-20
Diisi hasil penimbangan bayi
-Berat badan bayi
-Status timbang bayi : N,T,TT,O
-Status gizi : Baik,Kurang ,Buruk
-Diberi warna
Kolom 21-27
Diisi Tanggal bayi mendapatkan pelayanan imunisasi
Kolom 28-31
Diisi tanggal ,jika ditemukan baayi meninggal
Kolom 32
Diisi bila bayi pindah atau ada yang perlu diterangkan
C.    Cara pengisian kohort bayi yang baru
Kolom 1-13
Diisi tanggal dan bulan saat bayi diperiksa
Diisi S jika sehat,diisi klasifikas/diagnosa penyakit jika sakit
Diisi + jika meninggal dan tulis penyebab kematiannya
Kolom 14-37
Diisi tanggal periksa
Diisi N jika berat badan sesuai garis pertumbuhan
Diisi T jika tidak naik berat badannya,tetap,atau kenaikan berat badannya                         tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannya.
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali di timbang
Diisi E 1/2/3/4/5/6 jika bayi diberi asi ekslusif
Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya ada penyimpangan
Kolom 38-44
Diisi tanggal dan bulan pelayanan
Kolom 45
Diisi tanggal dan penyebab kematian(Pnemoni,Diare,DBD,Tetanus,Difteri)
Kolom 46
Diisi keterangan baru atau pindah domisili   


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pelayanan kebidanan ,manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur ,yaitu: input,poses dan outcome.
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Untuk membantu dalam melakukan pendataan digunakan alat pantau berupa Pemantauan Wilayah Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA)
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan anak maka setiap bayi/anak di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register kohort.
3.2 .Kritik dan Saran
            Dengan disusunnya makalah ini kami mengaharapkan kepada pembaca bisa memahami maksud dan tujuan dari makalah ini. Bisa menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi organisasi dan manajemen dalam pelayanan kebidanan ini dan mampu memahami tentang materi kohort serta pengisiannya
            Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami bisa  menyusun makalah selanjutnya lebih baik lagi.
            Semua kesalahan baik dari isi materi ataupun penulisan kami ucapkan beribu banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang profesi bidan .
Saifuddin,Abdul Bari.dkk.2006.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Simatupang,Erna Juliana. 2008.Manajemen Pelayanan Kebidanan.Jakarta;EGC.
Soepardan ,Suryani. 2007.Konsep Kebidanan. Jakarta;EGC.



0 komentar:

Posting Komentar

 

♥... Firly's Blog... ♥ | Designed by www.rindastemplates.com | Layout by Digi Scrap Kits | Author by Your Name :)